Biografi Maulana Abdul Hayy Lucknawi

Bismillah, Alhamdulillah ,
Biografi Maulana Abdul Hayy Lucknawi  Ulama india
Maulana Abdul Hayy Lucknawi [1264 - 1304 A.H.] 
Ia lahir di Banda, India, pada hari Selasa 26 Zul Qada 1264 A.H, penulis banyak karya terkenal dan seorang ilmuwan besar pada masanya. Dia adalah keturunan Sayyidina Abu Ayyub Ansari (R.A).Pendahulunya beremigrasi dari Madinah Munawwarah ke Hirat, lalu ke Lahore, Delhi dan akhirnya ke Sihala dan Firangi Mahal dekat Lucknow. Para ilmuwan saleh dan mulia selalu mendiami wilayah ini.Maulana Abdul Hayy mulai menghafal Alquran pada usia lima tahun. Dia dianugerahi memori yang luar biasa sejak kecil sampai-sampai dengan kata-katanya sendiri, dia ingat saat dia dipukuli pada usia tiga tahun.Dia awalnya belajar Quran oleh Hafiz Qasim Ali. Selanjutnya orang tuanya pindah ke Jaunpur dimana dia meneruskannya oleh Hafiz Ibraheem. Dia selesai menghafal Quran pada usia sepuluh tahun. Selama periode hifz-nya, dia juga mempelajari beberapa buku Persia di bawah ayahnya yang terpelajar.Ketika dia berusia sebelas tahun, dia memulai studi Islamnya di bawah ayahnya yang pada waktu itu mengajar di Jaunpur. Ia mempelajari semua buku dari Mizanus Sarf (Morfologi Arab) sampai tafsir Baydawi, lolos pada usia tujuh belas tahun. Setelah kematian ayahnya, ia belajar beberapa buku matematika di bawah tutor ayahnya, Maulana Muhammad Ni ?? matullah. (1290 A.H)Allah Taâ € ™ alaihi Maulana Abdul Hayy sejak kecil dengan cinta mengajar dan menulis. Setiap buku yang ia pelajari, ia mengajarkannya sesudahnya. Sebagai konsekuensinya, ia mengembangkan kemampuan luar biasa dalam setiap mata pelajaran. Tidak ada buku teks tentang masalah apa pun yang tetap sulit baginya sejauh dia bisa mengajar buku yang sebelumnya tidak dia pelajari oleh tutor seperti Al Isharat dari Tusi, Al ufuqul Mubin dan Qanunut Tibb, dll.Dia mengajar sebentar di Hyderabad. Selanjutnya dia pergi ke Lucknow dimana dia tinggal selama sisa hidupnya melayani Deen. Maulana Abdul Hayy ibn Fakhruddin Nadwi (1896 ?? 1923), ayah dari Maulana Abul Hasan Nadwi dan penulis Nuzhatul Khawatir, menceritakan bahwa dia sering menghadiri Maulana Abdul Hayy Majlis (kuliah beberapa kali) dan merasa sangat cerdas. , Terpelajar, samudra pengetahuan, mengenal dengan baik seluk-beluk Syariah sampai-sampai ia menjadi cendekiawan yang diakui secara internasional. Kapan pun ada diskusi dengan para ilmuwan, Maulana Abdul Hayy akan tetap diam sampai semua ilmuwan berbicara dan akhirnya mereka akan beralih kepadanya dengan sebuah pernyataan yang menentukan. Semua orang dengan suara bulat akan menerima vonisnya. Dia adalah salah satu keajaiban India dan tidak ada yang membantah kebajikannya yang tak tertandingi.Murid-muridnya benar-benar puas dengan metodologinya. Maulana Ni ?? matullah, gurunya, biasa memuji puji-pujiannya dengan murah hati. Karena cinta yang kuat untuk menulis, dia menulis lebih dari seratus buku tentang banyak topik seperti tata bahasa, morfologi, logika, fikih dan hadis, dll.Dia ditawari jabatan Hakim setelah ayahnya meninggal namun menolak, mengingat bahaya pendudukan dan merasa puas dengan barang-barang kecil yang dimilikinya. Dia merasa telah menerima tawaran itu, hal itu akan menghambat karir mengajar dan menulisnya.Salah satu karunia agung Allah Taa atas dia adalah keunggulan dan kesesuaiannya dengan ilmu Hadis dan Yurisprudensi Hadis. Dia selalu memilih moderat, menerima pandangan para fukaha selama ada bukti yang memadai dari Quran dan Hadis.Allah Ta'a juga memberinya kemampuan untuk melihat mimpi sejati dimana dia diberi beberapa indikasi. Dia melihat Sayyidina Abu Bakr, Umar, ibn Abbas, Fathima. Aisha, Ummu Habibah dan Muawiyah (radiyallahu anhum ajmaeen). Dalam mimpinya dan dia juga bertemu dengan Imam Malik (Syah), Shamasud Deen Sakhawi, Imam Suyuti dan cendekiawan lainnya, yang darinya dia diuntungkan sebagaimana disebutkan dalam buku terpisah mengenai topik ini.Mufti Makkah, Syekh Ahmad Ibn Zain Dahlan memberinya izin untuk semua isnad (rantai narasi) dari Al Hidayah dari Marghinanai dan juga apa yang telah dia pelajari dari semua gurunya. Mufti Muhammad bin Abdullah Hanbali dari Makkah, Sheikh Muhammad Ibn Muhammad Al-Gharbi dan Sheikh Abdul Ghani Dehlwi juga memberinya izin untuk berbagai isnad.Dia meninggal di Rabi ul Awwal 1304 A.H. pada usia muda 39 dan dimakamkan di kuburan leluhurnya.
Sumber: Jamiatul Ulama (KwaZulu-Natal)
               Haqislam
Semoga Allah swt memaafkannya, memberinya rahmat, dan meninggikan statusnya. Semoga Allah juga memberi kita kemampuan untuk mendapatkan keuntungan dari karya tulis Maulana.AmIIN

2 Responses to "Biografi Maulana Abdul Hayy Lucknawi"

  1. First correct the spelling of Biografi (Biography).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biografi is a word for biography in indonesia , so don't need to do that

      Hapus