Ajaran Ketiga Syekh Abdul Qadir Dalam Buku Futuhul Ghaib

Ajaran Ketiga/Nasehatnya:

Apabila Seorang Hamba Allah diuji dengan kesulitan oleh Allah, maka pertama tama ia akan mengatasinya dengan pertolongan dirinya sendiri. Jika ia tidak berhasil, maka ia akan meminta pertolongan kepada orang lain seperti para raja, para penguasa dunia, ataupun kepada hartawan, jika ia sakit, maka ia meminta pertolongan kepada dokter atau dukun. Bila hal ini gagal, maka ia kembali menghadapkan wajahnya kepada Allah SWT. untuk memohon dan meratap kepadaNya. Bila ia mampu mengatasi masalah dengan dirinya sendiri maka ia tidak akan meminta pertolongan orang lain, jika orang lain mampu mengatasi masalahnya ia tidak akan meminta pertolongan kepada Allah.

Jika ia tidak mendapatkan pertolongan Allah, Maka ia akan terus mengemis pada Allah, shalat, berdoa, merendahkan dirinya, memuji dan menyerahkan dirinya dengan sepenuh harapan dan kecemasan kepada Allah SWT. Namun Allah tidak menerima ratapannya, sampai ia memutuskan dirinya dari kehidupan duniawi. Setelah ia terlepas dari hal hal duniawi, maka akan tampaklah ketentuan dan keputusan Allah pada orang itu dan lepas pula lah ia dari hal hal yang bersifat duniawi, sehingga hanya ruh sajalah yang ada pada dirinya.

Pada peringkat ini yang tampak baginya hanya kehendak serta perbuatan Allah dan tertanamlah dalam hatinya kepercayaan yang sesungguhnya tentang Tauhid ( Haqqul Yaqin ) ,Bahwa pada hakikatnya, tiada yang melakukan segala sesuatu kecuali Allah; tak ada penggerak tak pula penghenti, selain Dia tak ada kebaikan, kejahatan, tak pula kerugian dan keuntungan, tiada faedah, tiada memberi tiada pula menahan, tiada awal, tiada akhir, tak ada kehidupan dan kematian, tiada kemuliaandan kehinaan, tak ada kekayaan dan kemiskinan, kecuali karena Allah SWT.

Hamba Allah itu dihadapannya seperti anak bayi yang berada di pangkuan ibunya atau seperti orang mati yang sedang dimandikan atau seperti bola di kaki pemainnya, melambung dan bergulir , ke atas, ke tepi dan ke tengah, senantiasa berubah tempat dan kedudukan. dan ia tidak mempunyai daya dan upaya. Dengan demikian ia keluar dari dirinya sendiri dan masuk ke dalam perbuatan Allah Semata mata.

Hamba yang demikian ini , tidak melihat kecuali Tuhannya dan apa yang dikehendaki Tuhannya.
Jika ia melihat sesuatu, maka yang dilihatnya itu ialah perbuatan Allah.
Jika ia mendengar dan mengetahui sesuatu maka yang didengar dan diketahuinya itu hanyalah Firman Allah. dan yang ia ketahui itu melalui pengetahuan Allah, Ia akan diberi anugerah oleh Allah, Ia beruntung karena kedekatannya dengan Allah, dan dengan kedekatannya dengan Allah ia menjadi Mulia, Ridha , Bahagia, dan puas dengan janjiNya dan bertumpu kepada FirmanNya, lalu bertambah dekatlah ia pada Tuhannya , bertambah cintalah ia kepada Allah, bertambah Khusyu'lah ia mengingat Allah, Bersemayamlah ia akan Allah. Allah Akan memimpnnya serta menghiasinya dengan cahaya dan ilmu Allah. 
Maka terbukalah Hijab  ( Tabir/ dinding )  yang menghalanginya dari rahasia rahasia Allah Yang Maha Agung. Ia hanya mendengar dan mengingat Allah . Maka ia senantiasa bersyukur dan shalat di hadapan Allah SWT

AJARAN KEDUA

0 Response to "Ajaran Ketiga Syekh Abdul Qadir Dalam Buku Futuhul Ghaib"

Posting Komentar